Lois Stroberi Hitam adalah seorang tattoo artist Jogja, salah satu perempuan favorit saya. Saya suka banget sama teknik mencampur warna tato yang seperti cat air di antara banyak hasil tatonya yang selalu kasih kejutan. Bagus-bagus bangeeet! Ia juga bikin-bikin karya lainnya seperti kristik (Kristik Panik), jahitan, dan aksesoris dengan tema gelap tapi juga cute. Baru kenal dekat setelah kami bergabung (diajakin lebih tepatnya) di Kolektif Betina. Kali ini kepingin kalian semua kenal sama Mba Lou, panggilan kesayangan Betinas buatnya, karena dibalik passion-nya akan tato, ia seorang perempuan yang luar biasa banget.
1.
Hi Mba Lou, lagi sibuk apa akhir-akhir ini?
Hi Dinnah! Aku masih struggling me-manage waktu antara
appointment di studio (tato) sekaligus operasional dan maintenancenya, momong
anak2, buat produk, nyulam, dan umbah2, hihihi!
sulaman tangan Mba Lou. Bagusnyaaa! |
2.
How was the kids? Sekarang mereka kelas berapa
dan lagi pada seru ngapain aja nih?
The kids are all right so far..Bella sudah kelas 4 dan udah
mulai punya geng cewek, Leon masuk playgroup dan mulai mandiri.. seru sih liat
perkembangan mereka dengan karakternya masing2, kadang agak sedih juga kalo
mereka asik main sendiri :D but yah, progress anak selalu jadi pembelajaran
baru untuk orang tua sih, so i try to accept them just the way they are just
like they do to me.
she and her life. <3 |
3.
Mba Lou, as a tattoo artist AND a mother of
two, bagaimana sih kamu menghadapi tantangan hidup sehari-hari? Terutama dengan
prejudisme yang ngga kelar-kelar pastinya ya...
Tantangan hidup sehari2 sebenernya lebih ke gimana caranya
supaya gak ngomel2 ke anak2 xD ngasih pengertian ke mereka tentang how do i
roll with my job and bagaimana kami bisa saling kerjasama ketika aku harus
bekerja (dengan gak berantem ampe ada yang nangis, misalnya). Dan lagi2 time
(and energy) management sih, karna harus membagi lumayan banyak kerjaan rumah
dan studio. Karna ini udah cukup nyita waktu dan pikiran, i don't think i still
give a shit about people's prejudice. They don't walk in my shoes.
4.
Mba Lou, kenapa tato? Apa yang membuat tato
begitu...apa ya istilah yang tepatnya...begitu spiritual untuk Mba Lou?
Kenapa ya, padahal awalnya aku nggak tertarik sama sekali
sampai aku punya tato yg sama dg salah satu sahabatku (Ari Ateng Suspects /
Moonriver, RIP). Sampai suatu ketika aku dikasi tanggung jawab jadi manager
studio tato dan juga mulai menato, pun menulis beberapa artikel tentang
perilaku2 di skena tato secara luas, aku mulai merasa ya jalanku disini. Pernah
sih ngerasa fed up sampe rasanya pengen berhenti aja. Seperti bidang
profesional lainnya, kayaknya untuk jadi serius ini dunianya terlalu maskulin
dan aku malas dan kesal sekali berhadapan dengan hal ini. Tapi semesta sendiri
yang sepertinya nunjukin kalo aku tetep harus maju. Teman2 atau client yang
tiba2 muncul dan klik banget dengan gestur yang suportif, misalnya.
Tato di tubuh klien yang terkena Vitiligo. Awesome work! (telah melalui persetujuan klien) |
With almost full sleeve tattoos, bisa dibilang tato selalu jadi conversation starter buat banyak orang asing yang kutemui entah di ruang tunggu bengkel, di rapat orang tua murid, di gereja, di manapun. Tato itu personal. Bisa loh tiba2 orang asing ini cerita ttg sodaranya yg dikucilkan atau gak dapet kerjaan karna tato. Loh padahal siapa gue tiba2 dicurhatin xD tapi dengan pengetahuan dan pengalaman yg kudapat dengan tato, aku bisa membantu beberapa orang ini untuk menentukan pilihan, untuk setidaknya membuka sedikit wawasan mereka tentang kehidupan orang bertato, yg berarti aku juga harus membuka diri. Itu sulit bagiku tapi aku jadi belajar sabar u jawab banyak pertanyaan penasaran, bahkan yang sesimpel "ditato sakit gak sih?" Kalo mau songong atau ngerasa terganggu bisa aja pasang tampang galak trus jawab dengan ketus, but it won't work in our society where the bad stigma of tattooed ppl still lingering. Yah singkatnya dari situ aku juga belajar sabar, hahaha! That's kinda spiritual.
Sekarang aku bisa bilang (walaupun mungkin jam terbang dan tayangnya blom tinggi2 amat), that I live with tattoos. I breathe inside a tattoo shop and this is not just another job to do, this is life.
5.
Let's talk about people who support you. Bagi
Mba Lou, bentuk support seperti apa yang paling penting?
Trust. Itu selalu paling penting. Ketika orang mulai
berdatangan untuk minta ditato, berarti mereka sudah mempercayakan gak hanya
kulitnya, tapi bagian dari hidupnya ke tattoo artist. If it's something
meaningful (and put wisely) and it makes them happy, i am more than happy to be
able and trusted to help them. Dengan begini, aku merasa tattoo artist dan
client saling mendukung satu sama lain.
Anak2 juga seperti itu, aku ingin mereka percaya bahwa sesibuk apapun orang tuanya, kami akan selalu ada untuk mereka. Kami pun ingin anak2 bisa menghargai trust yang kami berikan ke mereka.
Dengan saling percaya, kupikir nggak akan perlu ada insekuritas atau rasa curigaan yang nantinya bisa merembet ke banyak hal juga. Sahabatan juga gitu kan?
Intinya, dalam berelasi kalo kita saling percaya, kupikir kita akan ngerasa supported dan bisa ngelakuin banyak hal, bisa melangkah lebih jauh, beban jadi lebih ringan.
Anak2 juga seperti itu, aku ingin mereka percaya bahwa sesibuk apapun orang tuanya, kami akan selalu ada untuk mereka. Kami pun ingin anak2 bisa menghargai trust yang kami berikan ke mereka.
Dengan saling percaya, kupikir nggak akan perlu ada insekuritas atau rasa curigaan yang nantinya bisa merembet ke banyak hal juga. Sahabatan juga gitu kan?
Intinya, dalam berelasi kalo kita saling percaya, kupikir kita akan ngerasa supported dan bisa ngelakuin banyak hal, bisa melangkah lebih jauh, beban jadi lebih ringan.
6.
Nah, selain orang yang suportif, pasti ada juga
dong yang terang-terangan komen tanpa mau berempati dengan kondisi kamu.
Bagaimana kamu menghadapi mereka?
Cuekin ajalah, just like i said, they don't walk in my shoes.
Steikul aja B) angot boleh tapi sebentar aja, kalo angotnya pagi ya
jangan angot ampe matahari terbenam katanya sih. Realistically speaking, belum
tentu mereka mau kasih makan gue ama anak2 kalo laper.
7.
Kalau anak-anak menyaksikan sesuatu yang tidak
adil, Mba Lou akan bilang apa ke mereka?
Ya aku akan coba jelaskan situasinya sesuai dengan kapasitas
yang bisa mereka cerna. Apa sebabnya, konsekuensinya, apa opsi2 yang bisa
mereka lakukan ketika mereka suatu saat mungkin akan menghadapi hal yang sama
(amit2 smoga nggak..ketok meja 666x)
Kompak banget deh. :D |
8.
Sekarang, tulis semua hal yang paling kamu
sukai untuk lakukan setiap hari. Random things aja Mba Lou. xD
Random banget ya....aku suka nyanyi2 di jalan sambil naik
motor, dari sisters of mercy, dropkick murphys sampe celine dion. Maskeran
sambil skroll message grup2 WA di kamar mandi (me time!). Bersih2 dan rapiin
tanaman. Pake eyeliner. Ndusel #eh. Liat langit malam hari. Ngopi sambil baca
buku.
9.
What is happiness to you?
Bisa ngelakuin random things tadi tanpa beban, hahaha! In
fact i can find happiness in small, simple things. Tiba2 dipeluk dan dicium
Leon, misalnya, atau bibit tanaman yang tumbuh sehat, hehe!
Pesanan klien untuk bachelorette praty. Hahaha! |
10.
Ceritain perasaan kamu soal Kolektif Betina
dong!
Dulu aku sering bilang "i don't have sisters, only
brothers". Tapiiiii sekarang aku bisa bilang i have plenty of sisters! Dan
enggak sekedar temen rumpi atau curhat, tapi juga temen diskusi, tuker tambah
ide, kolaborasi...everything. kynya susah deh dijelasin pake kata2 :’( semua orang di Kolektif Betina punya tujuan dan
goal masing2 dan mau cerita tentang progressnya, kalo lagi down disemangatin
dan kalo lagi seneng tambah disemangatin. What's more blissful than that kind
of friendship?
11.
Menurut kamu, seberapa penting sih perempuan
berkumpul seperti Kolektif Betina? Dan gimana ya caranya 'to encourage' yang
lain untuk do the similar thing; bikin perkumpulan yang suportif itu?
Kupikir penting banget sih, dan dasarnya emang harus saling
percaya dan harus punya positive mental attitude juga. Gak hanya perempuan sih,
laki2 sepertinya juga perlu :3 kalo "gimana caranya" ya kayaknya
emang yg ngumpul harus energi2 yang positif yg lebih banyak..visi dan misi
(yawlaa) dan pandangan hidup yg sejalan juga mungkin akan cukup membantu u
saling mendekatkan.
12.
Okay, last thing nih Mba Lou, what is your
dream? Even the silliest thing. xD
Dari kecil aku pengen naik naga atau pegasus :D pengen liat Leviathan. trus masih pengen
kliling2 touring naik trailer. Pengen tiduran di dek pinggir pantai di bawah
bulan bintang sama kamu..iya kamu yang di belakang sana x’D banyak ya mimpinyaa..hahahah
Thanks Dinnah!
Thanks Dinnah!
Thanks Mba Loouuu! :*
No comments:
Post a Comment